Vaksinasi Covid Anak Pertama di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan program vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun bisa digelar pada awal 2022 jika uji klinisnya sudah tuntas.
Budi menyebut terdapat tiga merek vaksin Covid-19 yang melakukan uji klinik terhadap anak. Yakni, vaksin produksi Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu hasil uji klinik fase ketiga vaksin tersebut.
Tanggal 1 November 2021 menandai babak baru dari vaksinasi COVID-19 pada anak di Indonesia. Pada tanggal ini, melalui konferensi pers Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan bahwa izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk usia 6 – 11 tahun telah diluncurkan.
Dengan begitu, vaksin Sinovac ini menjadi vaksin COVID-19 pertama di Indonesia yang diizinkan untuk digunakan pada rentang usia anak hingga lansia (6 tahun hingga lansia). Persetujuan ini didasarkan dari pertimbangan efikasi dan keamanan hasil penelitian vaksin Sinovac pada usia 6 – 11 tahun.
Hasil Penelitian Sinovac
Hasil penelitian ini didasarkan dari penelitian clinical trial fase 3 Efficacy, Immunogenicity and Safety of COVID-19 Vaccine , Inactivated in Children and Adolescents yang dilakukan pada 14.000 partisipan di bebagai pusat kesehatan. Studi ini merupakan studi global multi-center, case-driven, randomized, double-blinded, dan placebo-controlled clinical trial yang sudah dilakukan pada anak usia 6 bulan hingga usia 17 tahun. Meskipun masih berdasarkan data awal, namun diyakini hal ini memberikan efikasi dan proteksi yang optimal.
Belum akan Dimulai Hingga Pertengahan Tahun 2022
Meskipun izin telah diberikan, namun menurut dr. Siti nadia Tarmizi selaku juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi pada kelompok umur ini baru dapat dilakukan selambatnya pada pertengahan tahun depan. Hal ini disebabkan oleh beragam aspek, termasuk ketersediaan stok vaksin COVID-19, distribusi, dan jumlah nakes.